Bulan depan kita akan merayakan proklamasi
kemerdekaan RI yang ke 72. Dua puluh delapan tahun lagi kita akan merayakan
proklamasi kemerdekaan RI yang ke 100 tepatnya di tahun 2045. Saat itu akan menjadi
tonggak Indonesia Emas, dimaknai dengan kondisi
negara yang maju, makmur, modern, madani, sejahtera. Menuju Indonesia Emas
diprioritaskan cukup 100 tahun terwujud, tidak perlu seperti Amerika Serikat
yang perlu waktu 200 tahun untuk menjadi negara maju, mereka punya tekad
American Growth, sementara negara Jepang pernah menpunyai Restorasi Meiji,
untuk memajukan negaranya.
Menko
Perekonomian, pernah mencanangkan pada 2025 memasuki golden era, Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan
makmur berpendapatan per kapita sekitar 15.000 dollar AS. Pada saat itu,
Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia. Pada tahun 2045
Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dunia
dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS. Selain itu, di dalam kurun
2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat ideal dengan penduduk
mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat itu akan
menikmati apa yang disebut bonus demografi. Hal ini bisa efektif,
salah satunya proses peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan sebagai
pondasi utama. Efektifnya periode bonus demografi Indonesia berlangsung pada
2010-2035, di mana usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan
orang tua. Kondisi ini menguntungkan Indonesia akan banyaknya usia produktif
dibandingkan dengan negara China, Eropa dan Amerika tentunya, akan banyak insan produktif bisa mengabdi, berkarya dan
mengelola sendiri kekayaan alam yang ada di negeri ini. Hal itu penting demi
mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045 sesuai tujuan nasional NKRI yang termaktub
dalam Preambule UUD 1945.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah
angkatan kerja Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 131,55 juta. Jumlah
tersebut naik 6,11 juta dibanding Agustus 2016 dan naik 3,03 persen atau 3,88
juta dibanding Februari 2016. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik
Suhariyanto, penduduk pekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54
juta, naik 6,13 juta dibanding pada semester lalu, dan bertambah 3,89 juta
dibanding Februari 2017. Dari jumlah angkatan kerja dan pekerja tahun 2017
tersebut, ternyata yang paling besar jumlahnya adalah keluaran dari SMA/SMK,
terutama alumni SMK yang merupakan sekolah vokasional, sangat punya andil besar
dalam mencukupi kebutuhan angkatan kerja di dunia industri dan dunia usaha.
Dalam ranah
pendidikan kebijakan yang diambil untuk Indonesia Emas 2045 kebijakan perubahan
kurikulum 2013, Edisi spektrum 2016 dan 2017 menyuarakan elemen-elemen
perubahan, dan implikasi perubahan kurikulum 2013 dalam sistem pembelajaran,
dalam rangka menyiapkan generasi yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif.
Kebijakan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk menyempurnakan berbagai kekurangan
yang ada pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan
dan memperkuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang. Diharapkan
pendidikan nasional akan mempunyai arah yang jelas. Lembaga
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu menyiapkan pendidikan tenaga
pendidik untuk menyiapkan generasi 2045 itu, dan manajemen ketenagaan pendidik
yang profesional. Kita membutuhkan sistem-sistem baru yang terus- menerus mampu
merekonfigurasi kembali pendidikan Nasional untuk menciptakan sumber nilai demografi baru. Generasi produk
pendidikan ini akan menjadi generasi penduduk warga dunia yang bersifat
transkultural, namun harus tetap hidup dan berkembang dalam jati diri dan
budaya Indonesia sebagai sebuah bangsa yang bermartabat. Daya saing di satu
sisi dan kemampuan kolaborasi di sisi lain adalah dua polar kompetensi yang
harus bersinergi sebagai profil dasar manusia Indonesia 2045.
Strategi yang
perlu digunakan di bidang pendidikan sekolah vokasional mengalami perubahan
dalam beberapa kurun waktu. Kurun waktu sebelum tahun 2006 keluaran dari
sekolah vokasional hanya punya dua peluang BW, artinya Bekerja atau Wirausaha.
Kurun waktu antara 2006 sampai 2013 lulusan sekolah vokasional diberi
kesempatan untuk BMW, artinya Bekerja atau Melanjutkan atau Wirausaha. Mulai
tahun 2013, karena pemerintah merasa rugi membiayai pendidikan kejuruan dengan
biaya mahal, sedangkan alumni sekolah kejuruan tidak semua terserap di dunia
usaha dan dunia industri, maka kebijakan pemerintah memberlakukan lulusan sekolah
vokasional kembali memiliki peluang BW, artinya Bekerja atau Wirausaha.
Perubahan elemen-elemen dari kurikulum 2013 menjadi spektrum revisi 2017,
sinergis dengan rencana strategis tersebut.
Pada akhirnya semua
lingkup yang berperan penting adalah cara atau strategi Negara dalam menyikapi
Indonesia Emas 2045. Saat itu akan banyak industri dan usaha yang memerlukan
asupan lulusan sekolah kejuruan atau vokasional untuk menghidupkan kelangsungan
hidupnya. Indonesia harus mampu memiliki pemerintah yang mampu bertanggung
jawab, berani dan lebih dari pemerintah periode sebelumnya, legislatif
maupun eksekutif. Di tingkat institusional terendah yaitu sekolah, tenaga
pendidik dan siswa diharap memiliki kesiapan yang cukup untuk menyongsong
generasi emas 2045 kelak yang akan datang.