Sabtu, 28 Februari 2009

Mengapa Internet Sangat Perlu untuk Pembelajaran ?


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd
Membicarakan proses belajar mengajar akan sampai ke media ajar yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran bahkan telah bergeser ke arah berkurangnya metode ceramah dan berpindah ke arah digunakannya media. Secara umum, media memiliki peran membuat proses pembelajaran lebih produktf, berdaya guna tinggi, aktual dan menarik. Secara khusus, media bermanfaat untuk menyederhanakan materi pembelajaran yang kompleks, memperkecil yang besar, memperbesar yang kecil, mempercepat dan memperlambat proses, mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat, merekam momen-momen penting, mengabadikan dan menyebarluaskan, menunjukkan berlakunya suatu proses dan lain sebagainya. Mengingat pentingnya media dalam proses pembelajaran, diharapkan guru memiliki keterampilan mengolah media.
Salah satu media yang penting adalah internet. Internet merupakan jendela dunia tanpa batas. Melalui internet dapat diperoleh beraneka ragam informasi, mulai dari dunia politik, ekonomi, sosial, hiburan, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Selain pemanfaatan internet sebagai jendela informasi, ia dapat juga dijadikan sebagai media pembelajaran.

Jumat, 20 Februari 2009

PIKIRAN SEBUAH KUNCI PERUBAHAN

Manusia adalah makhluk mental. Semua aspek dalam kehidupan kita ditentukan dan dikendalikan oleh kualitas pikiran kita. Saat lahir kita diberi oleh Allah satu triliun sel otak. Semua manusia mempunyai jumlah sel otak yang sama. Yang membuat hidup seseorang berbeda dengan yang lain adalah kemampuan berpikir yang dimiliki masing-masing individu.
Nilai pikiran bergantung pada cara dan metode kita menggunakannya. Setiap manusia mempunyai pikiran. Pikiran bisa menjadi kawan maupun lawan. Semua bergantung pada "ANDA" / "SAYA" yang berada di balik pikiran itu. Cara kita menggunakan pikiran merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas hidup kita. Jika kita mengubah kualitas pikiran kita, maka secara otomatis kualitas hidup kita juga akan berubah. Kita menciptakan realitas kita berdasarkan kemauan dan kemampuan berpikir.

Jumat, 30 Januari 2009

Kisah dari Jerman

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.