Senin, 20 Juli 2020

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN



A.    Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan besaran dasar.
Besaran turunan diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-besaran pokok ataupun besaran turunan lainnya.

B.    Satuan dan Konversinya

 Satuan beberapa besaran pokok dapat dilihat dalam tabel  berikut ini.
Satuan beberapa besaran-besaran turunan dapat diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Satuan besaran turunan dapat dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
·         1 dyne          = 10-5 newton
·         1 erg             = 10-7 joule
·         1 kalori         = 0,24 joule
·         1 kWh          = 3,6 x 106 joule
·         1 liter            = 10-3 m3 = 1 dm3
·         1 ml              =  1 cm3 = 1 cc            
·         1 atm            = 1,013 x 105 pascal
·         1 gauss         = 10-4 tesla
·         1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
·         1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
·         1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
·         1 inci = 2,54 cm
·         1 cm = 0,01 m.
·         1 ton             =  907,2 kg
·         1 kuintal       =  100 kg
·         1 ons  (oz)    =   0,02835 kg
·         1 pon (lb)     =   0,4536 kg
·         1 slug            = 14,59 kg
·         1 tahun         = 3,156 x 107 detik
·         1 hari            = 8,640 x 104 detik
·         1 jam            = 3600 detik
·         1 menit         = 60 detik.

C.    Jenis – jenis Alat Ukur

1.      1. Alat Ukur Massa
     Pengukuran massa menggunakan  neraca O Hauss dengan cara menjumlahkan  skala-skala yang         ditunjukkan panel geser.
Hasil Pengukuran = 100 + 30 + 8 + 0,57 gram = 138,57 gram

1.      2. Alat Ukur Panjang
           Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah dipilih alat ukur yang sesuai dengan panjang               benda yang diukur. Contoh alat ukur panjang :
Jangka Sorong
Membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong sebagai berikut,
Hasil Pengukuran Panjang = Skala Utama + Skala Nonius x Batas Ketelitian
            Contoh :
Hasil Pengukuran Panjang = Skala Utama + Skala Nonius x Batas Ketelitian
Hasil Pengukuran Panjang = 0,9 + 10 x 0,01 cm = 0,9 + 0,1 cm = 1,0 cm = 10 mm

 Mikrometer Sekrup
Membaca hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup sebagai berikut,
Hasil Pengukuran Panjang = Skala Utama + Skala Nonius x Batas Ketelitian
            Contoh :

Hasil Pengukuran panjang = Skala Utama + Skala Nonius x Batas Ketelitian
            Hasil Pengukuran panjang = 3,0 + 6 x 0,01 mm = 3,0 + 0,06 mm = 3,06 mm 

1.      3. Alat Ukur Waktu
            Hasil pengukuran waktu menggunakan stop watch dapat ditunjukkan dengan menit pada jarum kecil dan detik pada jarum besar seperti contoh berikut ini.
Hasil Pengukuran waktu = 3 menit 13,3 detik

1.      4. Alat Ukur Suhu
     Pembacaan hasil pengukuran suhu misalnya pada termometer suhu badan seperti contoh berikut.

Hasil Pengukuran suhu = 36,2 °C

1.      5. Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Hasil pengukuran kuat arus listrik menggunakan pedoman sebagai berikut.
Contoh :
Hasil pengukuran kuat arus listrik = (4/10) × 5 A = 2 A.

D.    Pengukuran dan Ketakpastian Pengamatan

Ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas ketelitian dengan nilai yang       benda yang diukur. Dapat dirumuskan; 

E.    Besaran dan Dimensi
      Dimensi besaran pokok ditulis dalam bentuk huruf kapital. Tiap besaran pokok mempunyai satu lambang dimensi. Tabel berikut ini adalah lambang dimensi besaran pokok dan dua besaran tambahan yang tidak mempunyai lambang dimensi.


Dimensi besaran turunan dijabarkan dari dimensi besaran pokok, seperti pada contoh tabel berikut ini.
F.    Angka Penting

Angka penting (angka berarti atau angka benar) adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti (eksak) dan satu angka terakhir yang ditaksir atau diragukan.
Aturan Penulisan Angka Penting.
a.       Semua angka bukan nol adalah angka penting
b.   Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol termasuk angka penting.
c.       Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal tidak termasuk angka penting, kecuali diberi tanda khusus garis mendatar atas atau bawah termasuk angka penting
d.      Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting.
e.   Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi dibelakang tanda desimal adalah angka penting.
f.    Untuk penulisan notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 103 , dimana 103  disebut orde. Sedangkan 2,5 merupakan mantis. Jumlah angka penting dilihat dari mantisnya dalam hal ini memiliki 2 angka penting.

2.   Pembulatan Bilangan Penting.
Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang diinginkan dengan menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda koma desimal.
a    Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1.
b.      Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.
c.   Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka terakhir yang dipertahankan itu tadinya angka genap.

3.   Operasi Angka Penting
a.       Penjumlahan dan pengurangan dua angka penting atau lebih akan menghasilkan angka penting yang hanya memiliki satu angka taksiran atau ragu.
b.   Hasil perkalian atau pembagian mempunyai angka penting yang sama dengan banyaknya angka penting dari faktor angka pentingnya paling sedikit.
c.   Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya), diperoleh dengan membilang.
Perkalian bilangan eksak dengan angka hasil pengukuran menghasilkan angka yang jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting dari angka hasil pengukuran.
d.   Hasil pengukuran yang dipangkatkan maka hasilnya adalah bilangan yang mempunyai angka periting sebanyak angka penting bilangan yang dipangkatkan.
e.       Akar dari angka hasil pengukuran memiliki angka yang sama banyak dengan angka penting bilangan yang ditarik akarnya.

G.    Notasi Ilmiah   
                              Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai berikut.
                               a, ...... x 10n
               Dimana   : a adalah bilangan asli mulai dari 1  s/d 9 
                                 a, .... disebut bilangan penting
                             10n disebut orde besar
                             n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat  

H.    Besaran Skalar dan Vektor
       Besaran skalar diartikan sebagai besaran yang hanya memiliki nilai saja, sedangkan besaran               vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. 

Soal-Soal Latihan Bab 1
I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar

KERJAKAN DI LINK BERIKUT INI : http://gg.gg/kpmpi