TEMPO Interaktif,
Jakarta - Menteri
Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan peraturan menteri tentang
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional segera masuk tahap uji publik.
"Satu dua hari ini draft (konsep) harus rampung, tapi saat ini belum
jadi, kemudian ada uji publik yang ndak mungkin selesai dalam 1,2
hari," katanya usai berbuka puasa bersama di Kementerian Pendidikan
Nasional, Senin 30 Agustus 2010.
Kementerian menyediakan waktu
uji publik selama satu bulan dengan mengunggah draft sementera Rintisan
Sekolah Bertaraf Intenasional di laman www.kemdiknas.go.id. "Semua
orang dalam uji publik berhak mengkritisi, baik orang tua maupun
lembaga swadaya masyarakat," paparnya.
Usai uji publik,
peraturan tersebut akan dikonsepkan kembali dalam proses diskusi
kelompok (focus group discussion). " Habis itu kami bentuk FGD, dari
situ dirumuskan kebijakannya, sehingga bisa jadi akhir Oktober," Nuh
menambahkan.
Pihaknya berjanji, kebijakan baru terhadap sekolah
berlabel internasional ini rampung tahun ini. "Yang penting siswa baru
di sekolah rintisan internasional pada 2011, sudah ready (dengan
aturan baru)" ujar Nuh.
1 komentar:
Pengalaman sy sbg orang tua, Murid RSBI itu murid berprestasi tinggi, anehnya prestasi tinggi malah dipungut bayar lebih mahal dari siswa bodoh. Ini bentuk subsidi kegagalan, bukan murid yg berhasil yg mendapat subsidi, tp murid yg bodoh.
Posting Komentar